Rabu, 12 Desember 2012

konsep diri


            Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan konsep diri. Pada kali ini saya akan menjabarkan bagaimana penting nya konsep diri sebagai kehidupan, Sebelumnya apa sih konsep diri itu,konsep diri itu apa saja?merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Para ahli psikologi kepribadian berusaha menjelaskan sifat dan fungsi dari konsep diri, sehingga terdapat beberapa pengertian.
            Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.



            Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki. Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan.
            Sebaliknya pandangan positif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan seseorang individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang mudah untuk diselesaikan. Konsep diri terbentuk dan dapat berubah karena interaksi dengan lingkungannya.

Pengertian Konsep Diri

            Beberapa ahli merumuskan definisi konsep diri menurut Burns (1993:vi) konsep diri adalah       suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan orang-orang lain berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri individu.

            Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki individu dapat diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau evaliasi dari orang lain mengenai dirinya. Individu akan mengetahui dirinya cantik, pandai, atau ramah jika ada informasi dari orang lain mengenai dirinya.

            Sebaliknya individu tidak tahu bagaimana ia dihadapkan orang lain tanpa ada informasi atau masukan dari lingkungan maupun orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung individu telah menilai dirinya sendiri. Penilaian terhadap diri sendiri itu meliputi watak dirinya, orang lain dapat menghargai dirinya atau tidak, dirinya termasuk orang yang berpenampilan menarik, cantik atau tidak.

            Seperti yang dikemukakan Hurlock,memberikan pengertian tentang konsep diri sebagai gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang mereka sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi.

            Menurut William D. Brooks bahwa pengertian konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita,Sedangkan Centi,mengemukakan konsep diri tidak lain tidak bukan adalah gagasan tentang diri sendiri, konsep diri terdiri dari bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana kita harapkan.

            Konsep diri di definisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang, perasaan dan pemikiran individu terhadap dirinya yang meliputi kemampuan, karakter, maupun sikap yang dimiliki individu .

            Konsep diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya.
            Dari beberapa pendapat dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian konsep diri adalah cara pandang secara menyeluruh tentang dirinya, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya.

perilaku manusia


Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia mempunyai sifat dan prilaku yang berbeda-beda. Oleh karena itu kita harus menjaga sifat dan prilaku kita sebagai makhluk social agar selalu mematuhi peraturan. Dimana peraturan itu dapat menimbulkan sifat dan prilaku yang baik untuk setiap manusia. Terkadang kita tidak menyadari bahwa peraturan sangat berarti, namun di sisi lain kita sering melanggar peraturan tersebut padahal sewaktu kita kecil, kita diajarkan oleh orang tua kita berprilaku baik. Jadi sebenarnya manusia itu diciptakan dalam keadaan suci sejak ia dilahirkan, sifat dan prilakunya pula pasti baik akan tetapi sifat dan prilaku orang itu sendiri tergantung dari ajaran orang tua, pergaulan, lingkungan, pendidikan dan budaya dimana ia bisa mendapatkan sifat dan prilaku yang baik atau buruk.
Contoh sederhana prilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari adalah tolong menolong.
Ketika seorang anak kecil yang keluarga ekonominya sangat sederhana, ia sedang berjalan menuju rumahnya sehabis pulang sekolah, ia melihat seorang kakek yang berusia sekitar 70 tahun sedang duduk kelelahan di terotoar jalan. Lalu si anak kecil itu menghampirinya dan bertanya kepada seorang kakek tua itu, “permisi kek, kenapa kakek duduk disamping jalan?”, lalu kakek itu menjawab “aku sedang kelalahan nak, aku sudah berjalan jauh ingin pulang”, lalu si anak kecil itu pun bertanya kembali “kenapa kakek tidak naik angkutan saja”, kata kakek menjawab “kakek tidak punya uang nak untuk naik angkutan”, lalu si anak itu merasa sangat kasihan dan sedih melihat kakek tua itu yang sedang kelelahan, dan anak itu pun langsung merogoh kantongnya sambil mengambil sisa uang jajan sekolahnya. Anak itu pun berkata kepada kakek tua “maaf kek, ini saya ada uang, mungkin bisa membantu kakek” dan kakek tua itu menjawab “ohh betapa baiknya kamu nak. Terima kasih banyak atas pemberiannya tapi uang itu simpan saja dalam saku mu untuk ditabungkan”, lalu anak itu berkata “tidak kek, ini uang ambil saja mungkin ini bisa membantu, saya ikhlas ko kek”. Kekek pun menjawab “terima kasih banyak nak, kau sangat baik sekali, semoga Tuhan membalas kebaikanmu dengan berlipat ganda apa yang telah kamu berikan pada saya”. Dan anak itu pun menjawab “sama-sama, semoga kakek pulang dengan selamat sampai tujuan”. Kemudian ia meninggalkan kakek tua itu dan berjalan kembali menuju rumahnya.
Itu lah contoh sederhana kehidupan dalam berprilaku yang baik. Maka dari itu kita harus berprilaku yang baik agar kita dapat saling menghargai diri kita sendiri dan orang lain.

Sabtu, 01 Desember 2012

psikologi komunikasi

psikologi komunikasi

              Komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia.

              Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikasi, psikologi memberikan karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang memengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya : Apa yang menyebabkan satu sumber komunikasi berhasil dalam memengaruhi orang lain, sementara sumber komunikasi yang lain tidak?
Psikologi juga tertarik pada komunikasi diantara individu : bagaimana pesan dari seorang individu menjadi stimulus yang menimbulkan respon pada individu lainnya. Komunikasi boleh ditujukan untuk memberikan informasi, menghibur, atau memengaruhi. Persuasif sendiri dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui pendekatan psikologis.

Ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi
                 
              Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat manusia sehingga setiap orang yang belajar tentang manusia mesti sesekali waktu menolehnya. Komunikasi telah ditelaah dari berbagai segi : antropologi, biologi, ekonomi, sosiologi, linguistik, psikologi, politik, matematik, enginereering, neurofisiologi, filsafat, dan sebagainya. Sosiologi mempelajari komunikasi dalam kontesks interkasi sosial, dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok. Colon Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi sebagai, ”usaha untuk membuat suatu satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda. Memiliki bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.